An Analysis of Code Mixing by EFL Learners During English Speaking Practice
Bahasa Indonesia
DOI:
https://doi.org/10.63232/ssh.v2i2.60Kata Kunci:
EnglishAbstrak
Penelitian ini menyelidiki fenomena campur kode di kelas Bahasa Inggris sebagai Bahasa Asing (EFL), khususnya yang berfokus pada siswa di kelas berbicara responsif di Universitas Muhammadiyah Jember. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis campur kode yang digunakan, konteks terjadinya, dan alasan di balik penggunaannya. Dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif, data dikumpulkan melalui observasi kelas dan wawancara semi-terstruktur. Analisis mengungkapkan bahwa siswa sering menggunakan campur kode selama diskusi dan presentasi kelompok. Empat jenis utama campur kode diidentifikasi: penyisipan kata, penyisipan frasa, bentuk hibrida, dan campur kode klausa. Temuan menunjukkan bahwa campur kode membantu siswa mengartikulasikan ide-ide mereka dengan lebih efektif, terutama ketika menghadapi keterbatasan kosakata atau merasa cemas. Ini juga berfungsi sebagai strategi komunikatif yang mendukung pemerolehan bahasa dengan meningkatkan kepercayaan diri dan membantu pemahaman. Penelitian ini menyimpulkan bahwa campur kode bukan sekadar jalan pintas linguistik tetapi alat yang bermakna dalam proses pembelajaran bahasa. Implikasi dari penelitian ini menggarisbawahi nilai pedagogis dari mengintegrasikan campur kode ke dalam praktik kelas untuk mendukung pengembangan berbicara pelajar EFL.
Unduhan
Referensi
Bhatia, T.K. 2010. “Language Mixing and Code-Switching: A Sociolinguistic Perspective.” Research Methods in Sociolinguistics: 123–45.
Creese, A, and A Blackledge. 2015. 35 Translanguaging and Identity in Educational Settings. Annual Review of Applied Linguistics.
Cummins, J. 2000. “Language, Power, and Pedagogy: Bilingual Children in the Crossfire.” Multilingual Matters.
Fahruddiningrum, F. 2019. “Sasak-Taliwang Code Mixing Used Among Inhabitants of Jantuk Village Mantang in Central Lombok.” International Journal of Multicultural and Multireligious Understanding.
Fahruddiningrum, Fitriah. 2019. “Sasak-Taliwang Code Mixing Used Among Inhabitants of Jantuk Village Mantang in Central Lombok.” International Journal of Multicultural and Multireligious Understanding 6(5): 494. doi:10.18415/ijmmu.v6i5.1105.
Horwitz, E.K. 2021. “Language Anxiety and Its Impact on Speaking Performance in the EFL Classroom.” Language Teaching 25(1): 22–37.
Lin, A. M. Y. 2019. “Code-Switching and Translanguaging in Bilingual Classrooms: A Pedagogical Focus.” Journal of English Language Teaching 5(2): 123–34.
Musyken, P. 2000. “Bilingual Speech A Typology of Code Mixing.” Cambridge University Press.
Nur Aziza, Rohima. 2020. “An Investigative Study of Code Mixing Among the EFL University Students in Universitas Sembilanbelas November Kolaka.”
Suwito. 1985. “Pengantar Awal Sosiolinguisti: Teori Dan Problem. Surakarta: Henary Udoro Bagus. 2008. The Analysis of English Code Mixing Used in MTV AmpuhHenary. Udoro, Bagus.” http://eprints/ums.ac.id/2173.
Zhou, G, and L Wei. 2020. “The Use of Code-Mixing in the Chinese EFL Classroom: Perspectives and Attitudes.” Journal of Multilingual and Multicultural Development 41(5): 512–28.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Kategori
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 SS&H: Studies in Social Sciences and Humanities

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Penulis yang menerbitkan dengan jurnal ini menyetujui persyaratan berikut:
Penulis mempertahankan hak cipta dan memberikan SS&H: Studies in Social Sciences and Humanities hak publikasi dengan karya yang secara bersamaan dilisensikan di bawah Lisensi Atribusi Creative Commons yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan atas kepengarangan dan publikasi karya dalam jurnal ini.
Penulis dapat masuk ke dalam pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif dari versi karya jurnal yang diterbitkan (misalnya, mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan publikasinya di jurnal ini.
Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting karya mereka secara online (misalnya, di repositori institusional atau di situs web mereka) setelah proses publikasi, karena dapat menyebabkan pertukaran produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan.