Pemanfaatan Data Curah Hujan Satelut GPM Dalam Pemodelan Banjir Menggunakan Metode HEC HMS Pada Bendungan Semantok

https://doi.org/10.63232/j-stem.v1i1.24

Penulis

  • Daga Adza Ramdani Universitas Muhammadiyah Jember
  • Nanang Saiful Rizal
  • Totok Dwi Kuryanto

Kata Kunci:

Discharge, GPM, HEC-HMS, Semantok Dam

Abstrak

Iklim memiliki peran penting bagi makhluk hidup di bumi. Tidak termasuk peran curah hujan dalam bidang hidrologi. Ketersediaan data curah hujan yang beragam karakternya membuat ketersediaan data yang memadai menjadi hal penting dalam memahami karakteristik curah hujan di suatu wilayah. Seiring dengan perkembangan teknologi dan penelitian oleh lembaga antariksa, terdapat banyak produk data hujan berbasis satelit yang diluncurkan, salah satunya adalah GPM. Analisis hidrologi penting dilakukan untuk menganalisis gambaran tentang jumlah debit udara di suatu wilayah berdasarkan data curah hujan satelit. Oleh karena itu, perlu dilakukan analisis debit banjir salah satunya dengan studi kasus bendungan Semantok. Metode penelitian menggunakan simulasi dengan program HEC-ResSim. Data penelitian diperoleh dari data curah hujan satelit Global Precipitation Measurement (GPM) selama 20 tahun yang diambil dari situs Giovanni. Potensi ketersediaan udara di daerah tangkapan udara bendungan Semantok dengan luas yang telah ditentukan sebesar 53,71 km2 berdasarkan perhitungan data hujan satelit GPM (Global Precipitation Measurement) selama 20 tahun dari 2004 hingga 2023 dengan simulasi menggunakan model HEC-HMS menghasilkan hidrograf banjir Q 100 tahun dengan spesifikasi durasi kontrol 2 hari sebesar 139,1 m3/detik pada tanggal 1 Januari 2023 pukul 06:00, dan total volume aliran keluar sebesar 42,34 mm.

Referensi

Blumenfeld. (2019). From TRMM to GPM: The Evolution of NASA Precipitation Data . Retrieved from Earthdata: https://earthdata.nasa.gov/trmm-to-gpm

Deprillianto, I., Nursetiawan, & Harsanto, P. (2016). Calculation of Flood Discharge Using the HEC-HMS Program (Case Study of the Pesanggrahan River Watershed). Deprilianto, I. (2016). CALCULATION OF FLOOD DISCHARGE USING Doctoral dissertation, Muhammadiyah University of Yogyakarta).

Fadhilla, IN, & Lasmito, U. (2021). Rain-Discharge Modeling of the Madiun River Watershed Using the HEC-HMS Model. Journal of Civil Engineering Applications , Vol. 19, no. 3. Page :361-368.

Gede, T. (2005). Calibration of HEC-HMS Model Parameters to Calculate Flood Flow in the Bengkulu River Basin. Matek Scientific Magazine , 20-27.

Indah, Y., Saiful, RN, & Irawati. (2022). Evaluation of the Regional Drainage System in Curahpoh Village, Curahdami District, Bondowoso Regency. Smart Technology Journal , Vol 6. No 6. Page: 100-102.

Marta, SD, Suhartonto, E., & Firdari, JS (2022). Validation of Satellite Rainfall Data with Station Data. JTRESDA , Vol 3. No 1. Page: 35-45.

Misnawati, Rizaldi, B., Tania, J., & Akhamad, F. (2018). Comparison of Bias Correction Methodologies for CHIRPS Rainfall Data. LIMNOTEK Tropical Inland Waters in Indonesia , Vol 25, No.1, Pages 18-29.

Rizal, N.S. (2022). Research Report on the Study of the Drainage System and Zero Run Off in the Villa Botosari Residential Area. Jember: Muhammadiyah University of Jember.

Diterbitkan

2025-05-19

Cara Mengutip

Ramdani, D. A., Saiful Rizal, N., & Kuryanto, T. D. (2025). Pemanfaatan Data Curah Hujan Satelut GPM Dalam Pemodelan Banjir Menggunakan Metode HEC HMS Pada Bendungan Semantok. J-STEM: Journal of Science, Technology, Engineering, and Mathematics, 1(1), 44–60. https://doi.org/10.63232/j-stem.v1i1.24